Rabu, 27 Januari 2010

Mixed-handed

Di kehidupan sehari-hari, lazim kita melihat individu yang menggunakan salah satu tangannya untuk beraktivitas, entah itu tangan kanan atau tangan kiri. Terdapat perdebatan mengenai penggunaan salah satu tangan, mulai dari penggunaan tangan kanan lebih ”sopan” dibandingkan tangan kiri dsb. Lalu, pernahkan anda pernah melihat orang yang mampu menggunakan kedua tangannya dalam beraktivitas sama baiknya ?. Apa yang menyebabkannya ?. Apa dampaknya ?.

Anak yang mixed-handed atau ambidextrous lebih cenderung untuk memiliki masalah kesehatan mental, bahasa, dan yang berkaitan dengan pendidikan pada masa anak-anak dibandingkan anak yang menggunakan tangan kanan atau kidal. Hal tersebut didasarkan kepada suatu studi yang dilakukan para peneliti dari Imperial College London dan institusi di eropa lainnya. Sekitar satu diantara setiap 100 orang merupakan orang yang mixed-handed. Studi yang dilakukan pada hampir 8000 anak, 87 dianatara mereka adalah mixed handed dan ditemukan bahwa anak yang mixed-handed dan berusia 7-8 tahun memiliki kemungkinan 2 kali mengalami kesulitan dengan bahasa dan performa nya buruk di sekolah dibandingkan dengan anak yang menggunakan tangan kanan.

Saat mereka mencapai umur 15 atau 16, remaja yang mixed-handed juga beresiko 2 kali lebih besar untuk memliliki gejala attention deficit/hyperactivity disorder (ADHD). Mereka juga cenderung untuk memiliki gejala yang kuat ADHD dibandingkan dengan anak yang aktif menggunakan tangan kanan tangan. Diperkirakan ADHD terjadi sebanyak 3-9 persen anak usia sekolah dan anak muda. Remaja yang mixed-handed juga dilaporkan memiliki kesulitann yang lebih besar dengan bahasa dibandingkan dengan anak yang aktif menggunakan tangan kanan maupun kidal.

Tidak begitu jelas apa yang membuat orang menjadi mixed-handed (aktif menggunakan tangan kanan dan kiri), tetapi diketahui bahwa handedness dihubungkan dengan hemisfer didalam otak. Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa seseorang yang lebih memilih menggunkan tangan kanan, hemisfer kiri di otaknya lebih dominant. Sejumlah peneliti berpendapat bahwa mixed-handed mengindikasikan pola dominan yang tidak seperti terlihat pada kebanyakan orang pada umumnya dimana hemisfer mana yang lebih dominant tidak terlalu jelas. Satu penelitian menyebutkan bahwa ADHD dihubungkan dengan pemfungsian otak kanan yang lemah yang dapat membantu menjelaskan mengapa beberapa siswa mixed-handed dalam penelitian memiliki gejala ADHD.

Dr Alina Rodriguez, lead researcher pada studi yang dilakukan School of Public Health at Imperial College London mengungkapkan bahwa mixed-handedness menarik. Lanjutnya, kita tidak tahu kenapa seseorang lebih memilih untuk menggunakan kedua tangannya disaat kebanyakan orang menggunakan salah satu tangan saja. Menurutnya, terdapat perbedaan dalam otak yang menyebabkan munculnya mixed-handedness, tetapi butuh penelitian lebih lanjut lagi

Sumber :

www.sciencedaily.com, “Mixed-Handed Children More Likely to Have Mental Health, Language and Scholastic Problems, Study finds”, diunduh pada tanggal 27 Januari 2010, pukul 23.04

Tidak ada komentar:

Posting Komentar